Bantuan Novi Juga Menyasar ke Anak Yatim dan Piatu

Tokoh Perempuan dan Anak kota Depok, Novi Anggriani Munadi (Istimewa)

DepokNews- Bulan Ramadhan dengan aktifitas sahur dan berbuka puasa di rumah tentu berbeda dari setiap keluarga. Misalnya saja anak yatim, piatu atau yatim dan piatu yang di tengah situasi wabah virus Corona atau Covid-19 perlu mendapat lebih perhatian.

Tokoh Perempuan dan Anak kota Depok, Novi Anggriani Munadi menjelaskan mulai masuk bulan puasa ini, bantuan dari dirinya untuk warga Depok terdampak Covid-19 juga menyasar anak yatim, piatu, yatim dan piatu. “Saya berikan beras dan snack atau makanan ringan untuk mereka,” ujar Novi, Selasa (28/4).

Ketua Umum Komunitas NADI Center ini menerangkan, dirinya mulai memberikan bantuan kepada anak-anak tersebut mulai di hari kedua pada bulan puasa. Pembagiannya melalui dua acara, pertama dengan menyambangi rumah anak-anak yatim, piatu, yatim dan piatu tersebut atau kedua, mengundang mereka secara bergantian untuk datang ke rumah Novi.

“Hingga sekarang sudah ada sekitar dua ratus (200) anak-anak tersebut yang menerima bantuan. Semoga ini dapat membantu mereka dengan keluarga atau orang -orang yang merawatnya,” kata Novi.

Bantuan sebanyak 200 itu, lanjut Novi tersebar di beberapa wilayah Depok. Targetnya dibuat merata di seluruh wilayah Depok.

“Sejauh ini bantuan sudah diberikan kepada anak-anak yang tinggal di Pancoranmas, Cagar Alam, Rangkapan Jaya Baru, Mampang, Beji dan beberapa daerah lainnya,” imbuh Novi.

Ketika ditanya, apakah bantuan ini diberikan selama bulan puasa saja, Novi pun mengklarifikasinya. Di tengah situasi wabah Covid-19 ini menurut Novi, bantuan yang diberikan kepada warga terdampak mesti dilakukan secara berkelanjutan.

“Jadi saya pribadi akan berusaha sekuat tenaga membantu anak-anak ini hingga usai wabah Covid-19. Makin banyak bantuan yang diberikan kepada warga terdampak, semakin banyak pula mereka yang terselamatkan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya setiap hari,” jelas Novi.

“Saya pun ingin mrngingatkan, mereka yang derma pun mesti selektif memberikan bantuan, jangan sampai keliru dengan memberikan bantuan mereka kepada warga yang mampu. Jika itu yang terjadi akan menyakitkan hati mereka yang membutuhkan bantuan dan rentan konflik horizontal nantinya,” tutup Novi.(mia)