Bantu Warga Terdampak Pandemi Covid-19 Demokrat Depok Bagikan 3.165 Sembako

DepokNews- DPC Partai Demokrat Kota berkolaborasi dengan pengusaha asal Cimanggis, Diana Dewi membagikan 3.165 paket sembako kepada warga yang terdampak Covid-19.

“Ini bantuan paket sembako dari beliau, Kami bersyukur diamanahkan dan bisa melakukan upaya serta hadir membantu masyarakat tengah pandemi ini,” kata Ketua DPC Partai Demokrat Kota Depok Edi Sitorus, di Cimanggis Rabu (6/5/2020).

Jumlah sembakonya sendiri, sambung Ketua Komisi C DPRD Kota Depok ini, sebanyak 3.165 paket untuk didistribusikan keempat kecamatan dulu, yakni Cimanggis, Tapos, Cilodong dan Sukmajaya.

“Hari ini yang didistribusikan 1.330 paket, untuk Kecamatan Cimanggis saja,” paparnya.

Ia menguraikan, adapun bantuan paket sembako tersebut berisi beras, gula, tepung terigu, minyak goreng, mie instan, susu kental manis dan sarden.

“Jika dirupiahkan mungkin Rp150 ribuan per paket,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, ia pun mengucapkan terima kasih kepada Diana Dewi yang telah membagikan rejekinya untuk membantu langsung korban terdampak Covid-19.

“Atas nama warga, saya mengucapkan terima kasih ke Ibu Diana Dewi. Semoga bantuan yang diberikan dapat membawa manfaat dan membantu para penerima,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua RT01/03 Kelurahan Cisalak Pasar, Sugianto mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan. Sebab, selama ini wilayahnya belum tersentuh bantuan sama sekali.

“Seneng, karena buat lingkungan dan bisa membantu warga Dari yang lain belum ada,
Kalau mau mengadakan, baksos, ekonominya rata-rata lemah, karena kebanyakan pekerja harian. Kalau ada ini kan bisa membantu warga,” tutur Sugianto.

Ia mengungkapkan, di RT01/03 ada 37 kepala keluarga (KK) yang mendapatkan bantuan dari atas inisiasi Edi Sitorus. Salah satunya keluarga Nisan, di mana satu rumah terdapat tiga KK

“Ada yang suaminya sudah tidak kerja, satu orang janda dan satu lagi suaminya kerja di proyek, tapi saat seperti ini kan sulit juga. Mereka belum dapat bantuan dari pemerintah. Padahal, ekonominya benar-benar sulit. Kami ajukan ke pemerintah, tapi sampai sekarang belum ada realisasi,” tutup Sugianto.(mia)