Antisipasi Banjir, Setu Pedongkelan Depok Akan Dinormalisasi

Depoknews — Upaya mengatasi banjir di Jakarta tidak hanya dilakukan Pemprov DKI saja. Tapi, Pemkot Depok juga memiliki kontribusi signifikan. Bahkan, tahun ini Pemkot Depok juga akan menormalisasi Setu Pedongkelan dengan dana hibah dari Pemprov DKI sebesar Rp 15 miliar, seperti dilansir depok.go.id

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Manto mengatakan, dalam waktu dekat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Depok akan menerima hibah dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp 15 miliar. Hibah diberikan untuk menormalisasi Setu Pedongkelan. Setu yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta itu, saat ini butuh penanganan lanjutan agar fungsinya sebagai tempat air bisa lebih maksimal.

“Dananya kemungkinan akan diberikan semester ke-2, untuk DED-nya kami sudah siap. Target penyelesaian, mudah-mudahan akhir 2017 sudah rampung,” ujar Manto, ditemui di Balikota Depok, Selasa (24/01/17).

Pria yang pernah menjabat di Bagian Umum pada Sekretariat Kota Depok itu menambahkan, Setu Pedongkelan merupakan setu yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta. Menurutnya, jika setu ini dinormalisasi, maka yang akan menerima manfaat langsung adalah DKI Jakarta. Inilah alasan mengapa DKI Jakarta menghibahkan dananya untuk Setu Pedongkelan.

“Jika Setu Pedongkelan sudah dinormalisasi dan dilakukan penurapan, maka daya tampung akan lebih besar. Itupun akan jadi sumber mata air di DKI, yang merasakan dampak besar adalah DKI,” tambahnya.

Dijelaskannya, elevasi tanah di DKI paling tinggi 50 meter di atas permukaan laut. Sedangkan Kota Depok 50 sampai 150 meter di atas permukaan laut. Ini mengakibatkan air dari bawah tanah di Kota Depok akan mengalir ke DKI. Dengan melakukan normalisasi, maka Depok berperan menahan laju air ke hilir. Sehingga, hilir tidak langsung menerima air bah ketika hujan.

“Manfaat lainnya adalah Setu Pedongkelan akan melakukan penabungan air pada musim hujan, sedangkan pada musim kemarau, setu akan memanen air,” papar Manto.

Jika efektif, lanjutnya, ada kemungkinan DKI Jakarta pada tahun-tahun berikutnya akan memberikan hibah untuk setu-setu lainnya yang tersebar di Kota Depok.

“Doakan saja setu lainnya akan menyusul. Nantinya teman-teman DKI juga melihat, kalau efektif, mungkin tahun depan DKI lebih aware dan peduli terhadap setu yang ada di Kota Depok,” ucapnya.

Terakhir Manto menjelaskan, walaupun keberadaan Setu sudah menjadi kewenangan pusat, namun yang menerima manfaat besar kembali lagi ke daerah. Oleh sebab itu, daerah harus tetap peduli.

“Untuk perawatan setu, tidak dibatasi masalah kewenangan. Belanja kita, tidak bisa diintervensi langsung karena masalah regulasi,” tegasnya.

Dirinya berharap, setiap masyarakat ikut membantu dan menjaga dalam melestarikan keberadaan setu. Caranya dengan tidak membuang sampah di kawasan setu, menjaganya dengan menabur benih ikan, serta membersihkan eceng gondok secara berkala.