Agar Tidak Boros Anggaran, DKR Usul Wajib Cuci Hidung Daripada Tes Swab Di Sekolah

DepokNews — Untuk efisiensi anggaran, Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Kota Depok mengusulkan agar guru dan siswa diwajibkan melakukan cuci hidung dengan garam krosok daripada melakukan tes swab di sekolah.

Hal ini disampaikan Roy Pangharapan Ketua DKR Kota Depok kepada pers di Depok, Rabu (6/10) menanggapi rencana pemerintah kota Depok untuk mengadakan tes swab secara berkala bagi guru dan siswa.

“Sebaiknya tes swab hanya untuk guru dan siswa yang bergejala saja atau yang sakit. Yang penting bagi yang sehat-sehat saja cukup cuci hidung dengan garam krosok,” ujar Roy Pangharapan.

Disamping buang anggaran, tes swab tentu ada kemungkinan efek sampingnya, bila rongga hidung sering dicolok. Sehingga hanya dilakukan pada yang bergejala sakit saja.
Seperti diketahui bahwa harga 1 kg Garam Krosok atau non yodium,Rp.5000,- dan bisa dipakai beulang puluhan kali, sedangkan harga tes swab antigen kurang lebih Rp 90.000 per siswa.

“Sangat murah sekali cuci hidung,dan mumpung belum terlanjur, DKR ingatkan pemerintah Kota Depok, untuk tidak membuang anggran sia-sia dengan menswab orang orang yang sehat,” kata.Roy Pangharapan.

Sedangkan untuk menghindari resiko tertular di sekolah, DKR menganjurkan agar dilakukan cuci hidung pada setiap guru dan murid.

“Biaya sangat murah dan gampang. Dilakukan sebelum dan sesudah bubaran sekolah pada setiap guru dan murid. Sehingga membersihkan kemungkinam ada paparan virus nempel dihidung yang bisa menyebabkan infeksi atau penularan,” jelasnya.

Lebih jauh DKR menjelaskan, bahwa kemungkinan orang sehat tanpa gejala apapun, hasil tes swab nya bisa positif, untuk itu perlu dibedakan antar terpapar dan terinveksi Covid19.

“Test swab itu bukan menentukan orang sakit atau tidak, melainkan hanya cara pengambilan sampel virus bahwa dilokasi pengambilan sampel tersebut terdapat virus. Sedangkan yang menentukan sakit dan tidaknya tentu analisa dokter yang berdasarkan pada pengamatan pasien. Makanya yang diswab hanya yang bergejala sakit saja,” jelasnya.

Sudah sering DKR sampaikan bahwa untuk mencegah terjadinya paparan Covid-19, dari luar tubuh dengan protokol kesehatan yang sudah ada seperti pakai masker, mencuci tangan dengan air sabun, menjaga jarak.

“Tambahan penting adalah mencuci hidung dengan garam krosok dan makan makanan yang bergizi. Jangan lupa minum ramuan 131 yang terdiri dari 1 jari jahe 3 batang sere dan 1 jari lengkuas. Bagi siswa dan guru yang ada gejala sakit sebaiknya istirahat di rumah saja cukup,” ujarnya