SMAN 5 Depok Bantah Sumbangan yang Memberatkan Siswanya

DepokNews- Wakil Kepala Sekolah SMAN 5 Depok Tri Andoyo menanggapi kasus sumbangan di sekolahnya. Dirinya mengatakan pada awal masuk ajaran terjadi kesepakatan dari komite sekolah dengan wali murid.

“Rapat disetujui, sumbangan tapi tak mengikat tapi sifatnya sukarela. Bagi yang keberatan silahkan temui komite sekolah. Bagi siswa yang nggak mampu kan ada jatah 20 persen dan itu free. Besaran sumbangan dari 0 rupiah hingga Rp 200 ribu dan itu tak dibebani ke siswa,” paparnya.

Tri Andoyo melanjutkan, sumbangan sekolah diperuntukan untuk kegiatan sekolah non akademik dan gaji guru honorer.

“Bantuan dana dari pemerintahan propinsi Jawa Barat tidak banyak. Per anak dapat Rp 165 ribu per bulan. Tahun lalu sebesar Rp 265 ribu per bulan. Bandingkan dengan Jakarta Rp 600 ribu per bulan. Jadi solusinya, untuk bayar guru honorer ada partisipasi orangtua dalam bentuk sumbangan,” tuturnya.

Ia pun membantah jika belum bayar sumbangan anak tidak bisa ikut ujian.

“Anak-anak semua diwajibkan ikut ujian. Kami tidak melarang anak ikut ujian, ketika anak-anak gak bawa kartu, ada kartu sementara. Dan untuk denda Rp lima ribu sebenarnya itu buat beli perlengkapan di kelasnya. Besaran denda kesepakatan juga dengan murid, supaya tertib dan disiplin,” tutupnya.(mia)